Selasa, 24 Mei 2016

Tentang Pertanian Di Daerah Garut

          Warga Sambut Baik MoU Kodim-PemdaGARUT - Senin (26/1) kemarin, Pemerintah Kabupaten Garut bersama Kodim 0611 Garut menandatangani nota kesepahaman terkait ketahanan pangan. Penandatanganan tersebut, sesuai dengan arahan Presiden Indonesia Jokowidodo yang menginginkan swasembada pangan lima tahun ke depan. Petani Garut yang mengetahui ada penandatanganan kesepahaman tersebut merasa gembira karena ada peran TNI dalam meningkatkan produktifitas hasil taninya.
Abdurrahman (51) petani asal Banyuresmi, mengatakan selama ini kontribusi penyuluh pertanian masih dirasakan kurang. Banyak permasalahan yang dialami petani yang tidak bisa diselesaikan dengan baik akibat kurangnya kontribusi penyuluh pertanian tersebut. ”Dengan turunnya Babinsa, mudah-mudahan bisa semakin membantu petani dalam menyikapi permasalah di petani. Mungkin permasalahn itu sama dirasakan oleh petani lainnya,” ujarnya Rabu (28/1).
Ia menyebutkan, diantara permasalahan yang sering dirasakan petani adalah terkait pupuk yang langka di pasaran. Kelangkaan ini, berdasarkan informasi yang diterimanya adalah akibat berkurangnya pasokan dari penjual karena dijual kepada pengusaha besar, bukan petani. Selama ini, dalam menyikapi hal tersebut penyuluh lapangan tidak bisa menyikapi dengan tegas.
”Tapi mudah-mudahan saja, kalau kita petani curhat ke Babinsa, mereka bisa menyelesaikan segera. Kan para Babinsa ini aparat pemerintahan yang dikenal sangat tegas tanpa melihat siapapun. Saya yakin Babinsa ini bisa sangat membantu kita dalam hal ini,” ungkapnya.
Petani lainnya, Solehuddin (32) asal Tarogong Kaler, mengaku sangat menaruh harapan besar kepada TNI dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya. ”Kalau sudah mau turun ke lapangan, tentu mereka ini akan mengetahui apa permasalahan, kondisinya bagaimana dan nanti harus berbuat apa. Saya dulu pernah baca berita di Radar, anggota TNI memburu tikus di beberapa tempat. Ini menjadi salah satu wujud kepedulian mereka pada pertanian,” sebutnya.
Selain itu, ketahanan pangan menjadi bagian dari hal yang sangat harus diperhatikan di negeri ini. Menurutnya, ketahanan pangan pangan menjadi bagian dari ketahanan negeri. Oleh karena itu, ia memandang tidak salah kiranya TNI dilibatkan dalam menyikapi masalah ketahanan pengan di Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan. ”Di negeri ini lahan pertanian sangat luas. Kalau dimanfaatkan maksimal, tentu tidak harus banyak mengimpor sehingga bergantung dari luar negeri. Tapi saya yakin, jika TNI dan Petani bersatu akan meningkatkan produktifitas pertanian di Indonesia, khususnya Garut,” tandasnya. (igo)